Dec
15
2015

Pendataan Kartu Jakarta Pintar di SMP Negeri 97 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

binus TFI-Logo-2

Kelas     : LF01
Dosen   : Rina Patriana Chairiyani, S.S., M.Pd
Waktu   : Kamis, 3 Desember 2015
Pukul     : 08.00 – 13.30
Lokasi    :  Jl. Galur Sari Raya, Matraman

 

Tim yang Hadir :
Ketua                    : Lukman Hakim
Anggota               :
1. Adhy Dharma
2. Adhietya Fathi
3. Heri Hermawan
4. Najib Nugroho
5. Setyo Adi Nugroho

 

Tim yang tidak Hadir : Kamal Rasyid

smp

(dari kiri) : Setyo Adi, Heri Hermawan, Adhy Dharma, Najip Nugroho, Lukman Hakim, Adhietya Fathi

A. Dalam pemakaian sehari-hari biasanya orang tidak membedakan mana yang merupakan masalah etika dan mana yang berkaitan dengan etiket. Orang mencampuradukkan kedua konsep ini. Oleh karena itu, maka penting bagi kita untuk membedakan kedua terminologi ini. Berikut ini adalah perbedaan pengertian dan makna antara etiket dengan etika (Bertens, 1997:8-10).

Etiket berkenaan dengan cara suatu perbuatan yang dilakukan, misalnya cara berkomunikasi, cara mengajukan pertanyaan, cara menjawab pertanyaan, dll. Sedangkan etika berhubungan dengan masalah apakah suatu perbuatan boleh atau tidak boleh dilakukan, misalnya tidak boleh berbicara kasar, tidak boleh berteriak saat bertanya, tidak boleh berbohong saat menjawab pertanyaan.

Namun, meskipun berbeda, etika dan etiket tetap memiliki persamaan juga. Persamaannya adalah etika dan etiket sama-sama berkaitan dengan perilaku manusia dan sama-sama mengatur perilaku manusia secara normative.

B. Persiapan Melakukan Kegiatan

  • Pada tanggal 12 November 2015 kami survey lokasi sekolah .
  • Pada tanggal 2 Desember 2015 kami mengatur waktu untuk melakukan kegiatan pendataan pada siswa dengan pihak sekolah sekaligus memberikan surat jalan kepada kepala sekolah
  • Pada tanggal 3 Desember 2015, kami berkumpul terlebih dahulu di Kampus Anggrek pukul 07.30 kemudian jam 09.35 kami tiba di lokasi sekolah. Setiba nya di lokasi kami menunggu pihak sekolah untuk mengumpulkan anak anak yang terdaftar dalam KJP. Pukul 10.30 kami memulai kegiatan pendataan siswa KJP. Kami selesai pukul 13.30.

C. Metode yang kami gunakan adalah mengumpulkan siswa siswi di sebuah halaman masjid SMPN 97. Kami memberi penjelasan sedikit tentang KJP dan penggunaannya. Setelah itu kami menjelaskan prosedur pengisian kuisioner kepada seluruh siswa siswi.

D. Bukti sudah mengisi di google docs

KJP SISWA

KJP SEKOLAH

E. Hasil survey dari narasumber menurut kami adalah KJP sangat membantu mereka agar biasa memenuhi kebutuhan sekolah mereka seperti buku, sepatu dan seragam. Oleh sebab itu KJP perlu diteruskan agar dapat terus membantu siswa siswa yang membutuhkan dana untuk menunjang kebutuhan sekolah.

Penutup

– Hasil Kegiatan :
Kami sudah mengisi data hasil pendataan KJP siswa ke google docs, dengan bukti :KJP SISWA

Kami juga sudah mengisi data hasil pendataan KJP Sekolah ke google docs, dengan bukti :

KJP SEKOLAH

– Kesimpulan dari kegiatan ini adalah selain memastikan bahwa fasilitas pemerintah sesuai dan diterima oleh warga yang ber Hak terhadap fasilitas tersebut kita juga membuat diri sendiri paham tentang fasilitas Pemerintah khususnya Pemprov DKI untuk masyarakat khususnya bidang pendidikan.

– Perbaikan yang akan dilakukan di pertemuan selanjutnya adalah koordinasi dalam waktu kedatangan atau kumpul di tempat yang sudah di tetapkan.

– Jumlah siswa yang kami data berjumlah 62 siswa.

Written by nugroho03 in: Uncategorized |

No Comments »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL


Leave a Reply

Powered by WordPress. Theme: TheBuckmaker. Zinsen, Streaming Audio